Legal Strength of Grant Deed for Adopted Children

Authors

  • Kahar Muzakir Sekolah Tinggi Agama Islam Aceh Tamiang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54298/ijith.v1i1.18

Keywords:

legal force, grant deed, adopted children

Abstract

This study wants to answer how the juridical strength of the grant deed for adopted children is in the case of the XXX/Pdt.G/2012/MS-Aceh case concerning the Cancellation of Grants. A grant is a gift made by a person to another party that is carried out while still alive and its implementation is carried out while the grantor is still alive. Grants in any law are essentially non-cancellable, unless certain conditions are met the grant can be cancelled. By using the juridical normative method, the research found that grants for adopted children normatively through a grant deed No. 04/V/2007 are valid and have legal force, because they have fulfilled the requirements in the grant agreement both formally and materially. The decision to cancel the grant in case Number XXX/Pdt.G/2012/MS-Aceh is in accordance with applicable law. The judge considers that adopted children in Indonesia have the same status as biological children, so what applies to biological children also applies to adopted children.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdoeh, N. M. (2019). Hibah Harta pada Anak Angkat (Telaah Filosofis terhadap Bagian Maksimal Sepertiga). Millah, 18(2), 207–234. https://doi.org/10.20885/millah.vol18.iss2.art2

Anggita. (2017). PENARIKAN KEMBALI HARTA HIBAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Sukajaya Lempasing Kec.Teluk Pandan Kab. Pesawaran). In Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadya Malang (Vol. 4, Issue 1). https://pesquisa.bvsalud.org/portal/resource/en/mdl-20203177951%0A http://dx.doi.org/10.1038/s41562-020-0887-9%0A

Azni Umar. (2015). Eksistensi Hibah dan Posibilitas Pembatalannya dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia. An-Nida’: Jurnal Pemikiran Islam, 40(2), 100–109.

Cry Tendean. (2014). PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH AKIBAT HIBAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG POKOK-POKOK AGRARIA. Lex Privatun, IV(7), 140–146. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/13256/12842 ( 28 Mei 2022 )

Hidayat, R. (2021). Hibah Dalam Perspektif Hukum Perdata Islam. Law & Justice Review Journal, 1(1), 1–6. https://doi.org/10.11594/lrjj.01.01.01

Husni, M. (2006). KEDUDUKAN HIBAH WASIAT MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA. IAI Al-Qolam Gondanglegi Malang, 1999(December), 1–6.

I, I. G. A. P. O. C. M. S. (2018). PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN HIBAH WASIAT OLEH PELAKSANA WASIAT Oleh. 3, 157–170.

Jainuddin, M. (2020). erspektif Hukum Positif Indonesia Tentang Pembatalan Hibah (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 492.K/AG/2012). Jurnal Hukum Dan Kemasyarakatan Al-Hikmah, 1(2), 208–224.

Kamaruddin, K. (2008). Hukum Hibah dan Permasalahannya. Al-’Adl, 1–5. https://ejournal.iainkendari.ac.id/al-adl/article/view/749

Khosyi’ah, S., & Asro, M. (2021). Penyelesaian Warisan Melalui Hibah Dalam Perspektif Hukum Islam. In Asy-Syari’ah (Vol. 23, Issue 1). https://doi.org/10.15575/as.v23i1.12755

Malahayati. (2019). Kekuatan Hukum Akta Hibah untuk Anak Angkat. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 21(2), 187–208. https://doi.org/10.24815/kanun.v21i2.11448

NIM., A. F. (2015). PEMBATALAN AKTA HIBAH YANG DIBUAT DI HADAPAN PPAT OLEH PEMBERI HIBAH. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 3(April), 49–58.

Putri, A. D. (2019). PERALIHAN HARTA BERSAMA MELALUI HIBAH TANPA IZIN SALAH SATU PIHAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM REVIEW. 3(1), 81–94.

Rismahayani, R. (2018). Analisis Hukum Pember

ian Hibah Dari Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Untuk Pembangunan Perguruan Tinggi Swasta. Jurnal Hukum Respublica, 16(1), 135–149. https://doi.org/10.31849/respublica.v16i1.1432

Sabir, M., & Mutmainnah, I. (2020). Korupsi, Hibah dan Hadiah dalam Persfektif Hukum Islam (Klarifikasi dan Pencegahan Korupsi). Al Hurriyah : Jurnal Hukum Islam, 5(2), 114. https://doi.org/10.30983/alhurriyah.v5i2.2690

SAPUTRA, A. W. (2017). Tinjauan Kemashlahatan Praktek Hibah dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan KUH Perdata (Studi Kasus Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa). http://repositori.uin-alauddin.ac.id/10676/

Suisno, S. (2017). Tinjauan Yuridis Normatif Pemberian Hibah Dan Akibat Hukum Pembatalan Suatu Hibah Menurut Kompilasi Hukum Islam ( Khi ) Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jurnal Independent, 5(1), 16. https://doi.org/10.30736/ji.v5i1.66

Syafe’i, Z. (2005). Problematika Hukum Hibah Dan Wakaf. In Alqalam (Vol. 22, Issue 1, p. 148). https://doi.org/10.32678/alqalam.v22i1.1442

Downloads

Published

2022-03-01

How to Cite

Muzakir, K. (2022). Legal Strength of Grant Deed for Adopted Children. International Journal of Islamic Thought and Humanities, 1(1), 67–87. https://doi.org/10.54298/ijith.v1i1.18