MAKNA PENCATATAN PERKAWINAN PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DITINJAU DALAM HUKUM ISLAM

Authors

  • adrianto anto Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al Quran Abdullah bin Masud Online Lampung Selatan

DOI:

https://doi.org/10.54298/tarunalaw.v2i01.163

Keywords:

syarat mutlak, maslahah, islam

Abstract

Abstract

This research is motivated by invalidity unregistered marriage based on Positive law and Islamic law. In Islamic law marriage registration is condicio sine quanon is istinbath of Islamic law. Marriages that are not registered according to the regulations of Islamic law for condicio sine quanon for marriage registration be a contradictory matter what happens in practice wedding in the middle of public. This study aims to determine The mean a recording of marriage In istinbath of islamic law and want to know in mean of recording of marriage in islamic law And want to know the mean of recording of marriage in an effort to realize goals Maslahah which is on public. This research uses qualitative approach with library research. The research results show abouth the recording of marriage is condicio sine quanon in istinbath of Islamic law and meaning of recording of marriage in Islamic law is is as evidence next to the witnes. The mean of recording of marriage in an effort to realize goals Maslahah which is on public as Maslahah Daruriyyah like a guard that must be maintained Is ad-Din, an-Nafs, al-‘Aql, an-Nasab wa al-Mal.

 

Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketidakabsahan pernikahan yang tidak dicatatkan berdasarkan hukum positif dan hukum Islam. Dalam hukum Islam pencatatan pernikahan adalah sebagai syarat mutlak dalam istinbath hukum Islam. Pernikahan yang tidak dicatatkan dengan aturan hukum Islam mengenai syarat mutlak bagi pencatatan perkawinan menjadi perkara yang kontradiktif yang terjadi dalam praktek pernikahan di tengah masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pencatatan perkawinan dalam istinbath hukum Islam dan ingin mengetahui makna pencatatan dalam hukum Islam. Serta ingin mengetahui makna pencatatan pernikahan dalam upaya merealisasikan tujuan maslahah yang ada pada diri manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukan bahwa makna pencatatan pernikahan adalah syarat mutlak dalam istinbath hukum Islam dan makna pencatatan pernikahan adalah sebagai alat bukti di samping saksi dalam hukum Islam. Makna pencatatan pernikahan dalam upaya merealisasikan tujuan maslahah yang ada pada diri manusia adalah Maslahah Daruriyyah seperti penjagaan yang harus dijaga adalah ad-Din, an-Nafs, al-‘Aql, an-Nasab wa al-Mal.

References

Muhammad Ibn Ismail al Amir al Yami as Sunaini, Subul as Salam, Kitab Nikah, Cet I, (Beirut; Dar alfikr, 1991M/1411 H), III; Hadis No 10 Hadis Dari Amir Ibn Abd Allah Ibn Jubair Dari Ayahnya, Hadis Ini Dirawikan Oleh Ahmad Dan Hakim

M Zuhdi Mudlor, Memahami Hukum Perkawinan (Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk) Menurut Hukum Islam, Undang Undang No I/1974, Undang Undang Perkawinan Undang Undang No 7/1979(UU Peradilan Agama) dan Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (bandung; mizan, 1985)

Undang Undang Perkawinan, Pasal 2 Ayat (2), (Surabaya; Pustaka Tinta Mas, 1996 M)

Jawahir Thantowi, Praktek Nikah Siri Dalam System Hukum Positif Indonesia, Makalah Disampaikan Pada Seminar Sehari Tentang “Nikah Siri Dalam Pandangan Syar’I Hokum Positif dan Psiko Social” di Auditorium UII Pusat, 22 april 2001.

KN Sofyan Hasan Warkun Sumitro, Dasar Dasar Memahami Hukum Islam Di Indonesia, (Surabaya; Usaha Nasional, 1994 M )

HA Malik Madani, Nikah Siri Dalam Perspektif Hokum Islam, Makalah Disampaikan Dalam Seminar Tentang “Nikah Siri Dalam Tinjauan Syar’I, Hokum Positif dan Psiko Social di Auditorium UII Pusat, 22 April 2001.

Muhammad Habib Mustopo, Ilmu Budaya Dasar (Surabaya; Usaha Nasional; 1994 M)

Johan Suban Tukan, Metode Pendidikan Seks, Perkawinan dan Keluarga, (Jakarta; Erlangga, 1993 M)

Abbas Mahmud al Aqqad, Haqaiq al Islam wa Abatilu Husumuhu, (Beirut; Dar al Kitab al Arabi, tt), h.222

Jami’ah Kuwait, Majallah as Syari’ah Wa ad Dirasah al Islamiyah, Cet 1 (ttp, tnp, 1984), h.182

Zakariya Ahmad al Barry, Ahkam al Aud, (Kaero; ad Dar li Qudamah Li at Taba’ah, 1964 M)

H Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Pasal 5 Ayat 1 Cet 1 (Jakarta; Akademika Prassendo, 1992 M)

Imam Taqi ad Din Abu Bakr Muhammad al Husaini al Hisni al Dimsyaki asy Syafi’I, Kifayah al Akhyar Fi Hilli Gayah al Ikhtisar, juz (2) (Surabaya maktabah ahmad ibn said ibn nabhan wa auladihi, tt), h.48

Hilal Yusuf Ibrahim al Muhami, Ahkam az Zawaj al Urufi li al Muslimin Wag Hair al Muslimin Min Ankhiyah as Syari’ah Wa al Qanuniyah, (ttp, Dar al Matbu’ah al Jami’yah, tt)

Abd Wahal Khalaf, Ilmu Usul Fiqh (kaero dar al qolam, 1978)

Alawi Muhammad al Attas, Zubdah al Ahkam, Cet IV (Iran Matba’ah Upisat tt)

Abu Bakr Jabir al Jazairi, Minhaj al Muslimn (Beirut dar kitab al islamiyah tt)

Panitia Penerbitan Buku Peringatan Satu Tahun Prof Dr Hazairin, Pembaharuan Hokum Islam Di Indonesia, In Memorian Prof Dr. hazairin (Jakarta; Universitas Indonesia (UI Press), 1981 M)

Ahmad al jurjawi, hikmah at tasri’ wafalsafatuhi juz II(Jeddah al haramain, tt), ii 150-151.

Cikhasan (ed), hokum islam dalam tatanan masyarakat Indonesia, (Jakarta; logos, 1998)

Alawi Muhammad al Attas, Zubdah al Ahkam, Cet. IV, (Iran: Maktabah Upisat, tt)

Ahmad hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, (Jakarta; Bulan Bintang, 1970)

Undang Undang Perkawinan, Pasal 42, (Surabaya ; Pustaka Tinta Mas, 1996)

Ali Hasab Hasab, al Furqoh Baina az Zaujaini, Wa Ma Yata’allaqu Biha Min Iddah Wa Nasab, Cet. I (ttp; Dar al Fikr al Arabi, tt)

Muhammad Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan , Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam, (ttp; Sinar Grafika, tt)

Abd ar Rahman Taj as Syiyasah asy Syariyah Wa al Fiqh al Islami, Cet. I (Mesir, Matba’ah Dar at Ta’lif 1953M)

Wahbah az Zuhaili, Usul al Fiqh, al Islami, (ttp; dar al fikr, tt), II

Abd al-Muhaimin As’ad, Risalah Nikah Penuntun Perkawinan, Surabaya : Bulan Terang, 1993,

Moh. Anwar, Fiqh Islam Muamalah, Munakahat, Faraid, dan Jinayah (Hukum Perdata dan Pidana Islam) Beserta Kaidah-kaidah Hukumnya, Bandung : al-Ma’arif. 1971

Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013

R. Abdul Jumali, Hukum Islam, Bandung: CV. Mandar Maju,1999

Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, Jakarta: UU Press, 1974,

Muhammad Abd al Jawad Muhammad, al Kutub Qanuniyah, Buhusun Fi asy Syariah al Islamiyah Wa al Qanun, (Askandariyah; Mansa’ah al Ma’arif, 1997)

T.M. Hasybi as Siddeqy, Pengantar Hukum Islam, Cet IV (Jakarta; Bulan Bintang, 1968)

Downloads

Published

2024-01-31

How to Cite

anto, adrianto. (2024). MAKNA PENCATATAN PERKAWINAN PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DITINJAU DALAM HUKUM ISLAM. TARUNALAW : Journal of Law and Syariah, 2(01), 12–24. https://doi.org/10.54298/tarunalaw.v2i01.163